PENULISAN BUTIR SOAL UNTUK TES KETERAMPILAN
Tes keterampilan atau tes praktik merupakan suatu tes yang penilaiannya didasarkan pada
keterampilan/praktik peserta didik.
Penilaian
pencapaian
kompetensi keterampilan merupakan penilaian yang
dilakukan terhadap peserta didik untuk
menilai sejauh mana pencapaian SKL, KI, dan KD khusus
dalam dimensi keterampilan.
SKL dimensi keterampilan untuk satuan
pendidikan tingkat SMP/MTS/SMPLB/Paet B adalah
lulusan memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif
dan kreatif
dalam
ranah
abstrak dan
konkrit
sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan
sumber lain sejenis.
Penilaian
kompetensi keterampilan secara umum dapat dibagi dua yaitu abstrak
dan konkrit. Dalam ranah
abstrak, keterampilan ini
mencakup aktivitas
menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang.Sedangkanpenilaian keterampilan dalam ranah
konkrit meliputi : aktivitas, menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat.
Kompetensi ini ditagih
pada setiap akhir tahun di masing-masing kelas. Berdasarkan Permendikbud
No 38 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMP- MTS, kompetensi inti keterampilan adalah sebagai berikut:
KOMPETENSI INTI 4
KELAS
VII
|
KOMPETENSI
INTI 4
KELAS
VIII
|
KOMPETENSI INTI 4 KELAS IX
|
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan
mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam
sudut pandang/ teori
|
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/
teori
|
Kelompok KD keterampilan dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti keerampilan KI-4). Rumusan KD dikembangkan dengan memerhatikan karakteristik siswa, kemampuan awal, serta karakteristik mata pelajaran.
Dalam menulis butir soal untuk
tes perbuatan, penulis soal harus mengetahui konsep
dasar
penilaian perbuatan/praktik.
Kaidah penulisan
soal tes perbuatan meliputi, Materi (Soal harus sesuai dengan indikator,
Pertanyaan dan jawaban yang diharapkan
harus sesuai, Materi sesuai dengan kompetensi,
dan Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan
jenjang jenis
sekolah atau tingkat kelas
). Konstruksi (Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban perbuatan/praktik,
Ada petunjuk yang jelas
tentang cara mengerjakan soal, Disusun pedoman penskorannya, dan Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan
dengan jelas dan
terbaca ).
Bahasa/Budaya
(Rumusan kalimat
soal komunikatif, Butir soal
menggunakan bahasa Indonesia yang baku,
Tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau
salah pengertian, Tidak
menggunakan bahasa yang berlaku
setempat/tabu, dan Rumusan soal
tidak
mengandung
kata/ungkapan yang
dapat menyinggung
perasaan
peserta didik.)
Penulisan Soal Penilaian Tes
Keterampilan dibagi menjadi 3 bagian yaitu antara lain: (1) Penilaian kinerja merupakan penilaian yang meminta
peserta
didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam konteks yang sesuai
dengan kriteria yang
ditetapkan. Dalam menulis butir soal, perhatikan terlebih dahulu
kompetensi dari materi yang akan ditanyakan. (2) Penilaian penugasan merupakan penilaian tugas (meliputi: pengumpulan,
pengorganisasian, pengevaluasian, dan penyajian data) yang
harus diselesaikan peserta didik (individu/kelompok) dalam waktu tertentu. Adapun aspek yang dinilai di antaranya meliputi
kemampuan (1) pengelolaan, (2)
relevansi, dan (3)
keaslian. (3) Penilaian hasil karya merupakan penilaian keterampilan
peserta
didik dalam membuat suatu produk benda tertentu seperti hasil karya seni, misal lukisan, gambar, patung, dll. Aspek yang dinilai di antaranya meliputi: (1)
tahap persiapan: pemilihan dan cara
penggunaan alat, (2) tahap
proses/produksi:
prosedur
kerja, dan (3) tahap akhir/hasil: kualitas serta estetika hasil karya. Di samping itu, guru dapat memberikan penilaian pada pembuatan produk rancang
bangun/perekayasaan teknologi tepat guna misalnya melalui:
(1) adopsi, (2) modifikasi,
atau (3) difusi.
Indikator pencapaian kompetensi keterampilan merupakan penanda ketercapaian
suatu kompetensi dasar tertentu, yang
menjadi acuan penilian mata pelajaran
yang
dikembangkan oleh guru dari KI dan KD dengan memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap
peserta didik.
Berikut
ini contoh perumusan
indikator dari beberapa mata pelajaran.
Tabel 31. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Mapel/
Kelas/
Semester
|
KI-4 KI-4
|
Kompetensi
Dasar
Dasar
|
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
(A-5)
IPA/
VII/
1
|
Mencoba, mengolah,
dan menyaji dalam
ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam
sudut pandang/teori.
|
4.1. Menyajik
an hasil
pengukuran terhadap
besaran-besaran pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik dengan menggunakan satuan
tak baku dan satuan baku.
|
1.
Menyajikan hasil
pengamatan, inferensi, dan mengomunikasikan
hasilnya.
2.
Melakukan pengukuran besaran-besaran panjang,
massa, waktu dengan alat
ukur yang sering dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Melakukan pengukuran besaran-besaran turunan sederhana yang sering
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
4.
Menerapkan pengamatan (termasuk pengukuran)
untuk memecahkan masalah yang relevan.
5.
Melakukan pengukuran besaran-besaran panjang,
massa, waktu dengan alat ukur yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
|
Sumber: Model Penilaian dan Model Raport Kurikulum 2013 (Direktorat PSMP, Kemdikbud 2013).
Berdasarkan Permendikbud nomor
66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian, pendidik menilai
kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang
menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek,
dan penilaian
portofolio.
a.
Tes
praktek adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan
suatu aktivitas atau perilaku
sesuai dengan tuntutan kompetensi.
b.
Proyek adalah tugas-tugas belajar (learning
task) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis
mapun lisan dalam waktu tertentu.
c.
Penilaian portofolio adalah penilaian
yang dilakukan dengancara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik
dalambidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untukmengetahui minat,
perkembangan, prestasi, dan/ataukreativitas peserta didik dalam kurun waktu
tertentu. Karyatersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang
mencerminkankepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
Instrumen penilaian kompetensi keterampilan berbentuk daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang dilengkapi
deng rubrik.
Ø Daftar cek
(Check-list)
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (baik-tidak
baik).Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila
kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.
Contoh
Daftar Cek
Penilaian Penggunaan Mikroskop
(Menggunakan Daftar Tanda Cek)
Nama Peserta didik : Kelas
:
No.
|
Aspek
Yang Dinilai
|
Baik
|
Tidak baik
|
1
|
Teknik membawa
|
||
2
|
Teknik penggunaan
preparat
|
||
3
|
Sikap/posisi tubuh
saat pengamatan
|
||
4
|
Teknik pencatatan
hasil pengamatan
|
||
Skor yang dicapai
|
|||
Skor maksimum
|
Keterangan
Baik
mendapat skor 1
Tidak baik
mendapat
skor 0
Ø Skala Penilaian (Rating
Scale)
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai
memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai
secara kontinum di mana pilihan
kategori nilai
lebih dari
dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup
kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat
kompeten. Untuk memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan penilaian
oleh lebih dari satu orang, agar hasil penilaian lebih akurat.
Contoh rating
scales
Penilaian Percobaan Menggunakan Mikroskop
(Menggunakan Skala
Penilaian)
Nama Peserta didik : Kelas
:
No.
|
Aspek
Yang Dinilai
|
Nilai
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
Teknik membawa
|
||||
2.
|
Teknik penggunaan
preparat
|
||||
3.
|
Sikap/posisi tubuh
saat pengamatan
|
||||
4.
|
Teknik pencatatan
hasil pengamatan
|
||||
Jumlah
|
|||||
Skor Maksimum
|
14
|
Keterangan penilaian:
1 = Tidak kompeten
2 = Cukup kompeten
3 = Kompeten
4 = Sangat kompeten
Kriteria penilaian dapat
dilakukan
sebagai
berikut
1)
Jika
seorang siswa memperoleh skor 26-28 dapat
ditetapkan
sangat
kompeten
2)
Jika seorang siswa
memperoleh skor 21-25 dapat ditetapkan kompeten
3)
Jika seorang siswa
memperoleh skor 16-20 dapat ditetapkan cukup kompeten
4)
Jika seorang siswa
memperoleh skor 0-15 dapat ditetapkan tidak kompeten
CONTOH
INSTRUMEN BESERTA RUBRIK PENILAIAN
a.
Ilmu Pengetahuan Alam
1)
Contoh Tes Praktek
Tes
Praktik :
Digunakan untuk menilai keterampilan peserta didik dalam hal: 1) Menyajikan
hasil pengamatan; 2)
Memprediksi peristiwa yang
akan
terjadi pada garis tersebut; dan
3) Mengkomunikasikan hasil
pengamatan secara tertulis dan
lisan.
Lembar Kerja
1
· Potong
kertas isap atau kertas
tisu dengan
ukuran4 x12
cm!
· Gambarkan atau beri garis dengan spidol (atau pena)hitam 2 cm dari ujung kertas
saring tersebut!
· Ambil beaker glass
atau gelas bekas air mineral, isidengan air
setinggi
1 cm!
|
Buatlah prediksi: Apa yang
akan terjadi pada garishitam
tersebut, setelah
kertas
tisu dicelupkanbeberapa saat
ke dalam
air?
· Celupkan kertas tisu
di air, dengan posisi garis
berada sedikit di atas
permukaanair!
InstrumenTes Praktik
No.
|
Indikator
|
Hasil Penilaian
|
||
3
(baik)
|
2
(cukup)
|
1
(kurang)
|
||
1
|
Menyiapkan
alat dan
Bahan
|
|||
2
|
Deskripsi pengamatan
|
|||
3
|
Menafsirkan
peristiwa
yang
akan terjadi
|
|||
4
|
Melakukan praktik
|
|||
5
|
Mempresentasikan hasil
Praktik
|
|||
Jumlah Skor yang Diperoleh
|
Rubrik Penilaian
No
|
Indikator
|
Rubrik
|
1
|
Menyiapkan
alat
dan bahan
|
3. Menyiapakan seluruh
alat dan bahan yang
diperlukan.
2. Menyiapakan sebagian
alat dan bahan yang diperlukan.
1. Tidak menyiapakan seluruh alat dan bahan yang diperlukan.
|
2.
|
Deskripsi
Pengamatan
|
3. Memperoleh deskripsi
hasil pengamatan
secara lengkap
sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
2. Memperoleh
deskripsi hasil pengamatan
kurang lengkap sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan.
1. Tidak
memperoleh
deskripsi hasil pengamatan kurang
lengkap sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
|
3.
|
Menafsirkan
peristiwa yang
akan terjadi
|
3. Mampu memberikan
penafsiran benar
secara substantif.
2. Mampu
memberikan
penafsiran kurang
benar secara substantif.
1. Tidak mampu memberikan
penafsiran
benar secara substantif.
|
4.
|
Melakukan
praktik
|
3. Mampu melakukan
praktik
dengan
menggunakan seluruh prosedur yang ada.
2. Mampu
melakukan
praktik
dengan
menggunakan sebagian prosedur yang
ada.
1. Tidak mampu melakukan praktik dengan
menggunakan prosedur yang ada.
|
5.
|
Mempresentasikan
hasil praktik
|
3. Mampu
mempresentasikan hasil praktik
dengan benar secara substantif,
bahasa mudah dimengerti, dan
disampaikan secara percaya diri.
2. Mampu
mempresentasikan
hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa mudah dimengerti, dan disampaikan
kurang percaya diri.
1. Mampu
mempresentasikan
hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa sulit dimengerti, dan disampaikan tidak percaya
diri.
|
Kriteria Penilaian:
Nilai = Jumlah
Skor yang Diperoleh
X 100
Skor Maksimum
2) Contoh
Projek
Tugas
Projek: Digunakan
untuk
menilai
keterampilan
peserta didik dalam hal: kemampuan menyelesaikan tugas
projek pemecahan masalah secara
berkelompok dan menerapkan pengamatan (termasuk
pengukuran), memecahkan masalah yang relevan
dalam kehidupan sehari-hari.
Petunjuk:
·
Bentuklah kelompok, dengan anggota
antara 3 – 5
anak.
·
Pilihlah salah satu
tugas projek yang disediakan untuk setiap kelompok.
·
Kerjakan tugas projek
tersebut dalam waktu kurang lebih 100 menit, meliputi penyelesaian tugas dan presentasi.
·
Tugas projek yang
dapat dipilih disediakan adalah Tugas Projek 1, Tugas Projek 2, dan Tugas
Projek 3, berikut.
Tugas
|
Deskripsi
Tugas
|
Projek 1
|
Berpikir Kritis
Cara Termurah Membeli Minuman
Misalnya, kalian akan membeli minuman
segar untuk persiapan piknik.
Di sebuah toko, kalian menemukan
dua cara yang
mungkin untuk membeli minuman segar, yaitu satu botol besar berisi 2 L
(2000 mL) dengan harga Rp10.000,00 atau 6 kaleng
berisi 250 mL, dengan harga
Rp 2.000,00 tiap kalengnya. Bagaimana
kalian memutuskan membeli
minuman botol atau minuman kaleng
agar ekonomis? Jika diasumsikan
biaya pengemasan
adalah sama.
1. Berapa mililiter minuman
yang diperoleh dari satu botol
dan berapa
mililiter yang diperoleh
dari 6 kaleng? Nyatakan setiap jawabanmu
dalam liter!
2. Berapakah harga minuman
tersebut per liternya jika membeli dalam
botol?
3. Hitung juga harga per
liternya
jika membeli
dalam kaleng!
Manakah yang lebih murah?
|
Projek 2
|
Pemecahan Masalah
Menentukan Konsentrasi
Larutan
Seorang siswa melarutkan 20 gram gula ke dalam 2 liter air. Berapakah
konsentrasi larutan gula yang terbentuk dalam satuan g/L?
|
Projek 3
|
Keterampilan Proses
Pengukuran
|
Tugas
|
Deskripsi
Tugas
|
Pilihlah suatu
benda sebagai
objek pengamatan.
Kemudian,
amati
benda
tersebutdengan indramu. Lakukan
pengukuran
sebanyak- banyaknya terhadap benda tersebut agar dapat
kalian deskripsikan secara rinci. Buat
laporan tertulis tentang
deskripsiobjek itu. Lakukan
analisis, adakah
besaran pada benda itu yang belum dapat
diamatiatau diukur. Kemukakan
idemu, bagaimana cara mengamati atau
mengukurnya.
|
Instrumen Tugas Projek
No
|
Tahapan
|
Skor 1 – 3
|
1
|
Persiapan
|
|
Mengidentifikasi apa yang diketetahui
a.
1 botol besar berisi
2 L (2000 mL) dengan harga Rp.
10.000,00
b.
6 kaleng berisi 250 mL, dengan harga Rp.
2.000,00 tiap
kalengnya
Menentukan masalah
Menentukan
harga minuman
setiap liternya
|
||
2
|
Pelaksanaan
|
|
Bagaimana
strateginya?
Lakukan
perbandingan
kedua harga setiap liter minuman
tersebut
Bagaimana penerapannya?
Harga setiap liternya = Harga minuman
Volume minuman (L)
|
||
3
|
Hasil
|
|
Hasil
Minuman dengan
harga relatif
lebih murah
|
3) Contoh
Portofolio
Portofolio : Digunakan untuk menilai keterampilan peserta didik
dalam hal menyajikan hasil pengukuran: 1) panjang;
2) massa; dan
3)
selang waktu peristiwa
tertentu
dalam bentuk laporan
tertulis.
Petunjuk Kerja
·
Periksa
kembali data-data hasil pengukuran: panjang, massa, dan selang waktu
yang pernah kalian lakukan beberapa waktu
sebelumnya.
·
Nyatakan hasil-hasil pengukuran
tersebut dalam
bentuk tabel
yang
mudah dipahami dan
memuat satuan yang relevan.
·
Lakukan perhitungan nilai rata-rata terhadap data besaran panjang, massa, dan selang waktu
tersebut.
·
Buatlah kesimpulan terhadap hasil pengukuran yang telah
diperoleh tersebut.
·
Buatlah laporan hasil pengukuran tersebut dalam bentuk laporan tertulis (ditulis
tangan/diketik dengan rapi) dengan memuat: (1) Judul Laporan, (2) Tabel Data
Pengukuran, (3)
Perhitungan Data,
(4)
Kesimpulan, dan (5)
Daftar Pustaka.
InstrumenPortofolio
No.
|
Indikator
|
Hasil Penilaian
|
||
3
(baik)
|
2
(cukup)
|
1
(kurang)
|
||
1
|
Melengkapi komponen
laporan: Judul,
Tabel data, Perhitungan Data, Kesimpulan,
dan Daftar Pustaka
|
|||
2
|
Penyajian
Data
Pengukuran
panjang, massa,
dan selang waktu dalam bentuk
tabel yang relevan.
|
|||
3
|
Menentukan rata-rata data
pengukuran:
panjang, massa,
dan selang waktu.
|
|||
4
|
Menyimpulkan data
hasil
pengukuran yang telah
dilakukan.
|
|||
5
|
Menyerahkan
laporan
hasil
pengukuran sesuai
dengan
waktu yang telah
ditentukan.
|
|||
Jumlah Skor yang Diperoleh
|
Rubrik Penilaian
No
|
Indikator
|
Rubrik
|
1
|
Melengkapi
komponen laporan:
Judul, Tabel Data, Perhitungan Data, Kesimpulan, dan Daftar Pustaka
|
3. Komponen laporan
mengandung
5
komponen.
2. Komponen laporan mengandung
3 komponen.
1. Komponen laporan mengandung
1 komponen.
|
2.
|
Penyajian Data
Pengukuran panjang,
massa, dan selang waktu
dalam bentuk tabel yang relevan.
|
3. Memuat
tabel dan satuan yang relevan.
2. Memuat salah satu dari tabel atau satuan yang
relevan.
1. Tidak memuat tabel dan satuan yang
relevan.
|
3.
|
Menentukan rata-rata
data pengukuran:
panjang, massa, dan
selang waktu.
|
3. Mampu menentukan rata-rata seluruh data
pengukuran:
panjang, massa,
dan selang waktu
dengan benar.
2. Mampu menentukan rata-rata sebagian data
pengukuran: panjang, massa, dan
selang waktu dengan benar.
1. Tidak mampu menentukan
rata-rata
sebagian data pengukuran:
panjang, massa,
dan selang waktu
dengan benar.
|
4.
|
Menyimpulkan data
hasil pengukuran
yang telah
dilakukan.
|
3. Mampu menyimpulkan seluruh besaran
hasil pengukuran
dengan benar.
2. Mampu
menyimpulkan sebagian
besaran hasil pengukuran
dengan benar.
1. Tidak mampu menyimpulkan seluruh
besaran hasil pengukuran dengan
benar.
|
5.
|
Menyerahkan
laporan hasil pengukuran
sesuai dengan
waktu yang
telah ditentukan.
|
3. Mampu menyerahkan
laporan hasil
pengukuran
tepat
waktu.
2. Mampu menyerahkan
laporan hasil
pengukuran terlambat satu jam.
1. Mampu menyerahkan
laporan hasil
pengukuran terlambat dua jam.
|
Kriteria Penilaian:
Nilai = Jumlah
Skor yang Diperoleh X 100
Skor Maksimum
PENULISAN BUTIR SOAL UNTUK INSTRUMEN
NON-TES
Instrumen non-tes adalah instrumen selain tes
prestasi belajar. Alat penilaian yang dapat digunakan
antara
lain adalah: lembar pengamatan/observasi (seperti catatan harian, portofolio, life skill)
dan instrumen tes sikap,
minat, dsb.
Pengamatan merupakan suatu alat penilaian yang pengisiannya
dilakukan oleh guru atas dasar pengamatan terhadap perilaku peserta didik yang
sesuai dengan kompetensi yang hendak diukur.
Pengamatan dapat dilakukan dengan menggunakan antara lain lembar pengamatan,
penilaian
portofolio dan
penilaian kecakapan hidup.
Dalam kisi-kisi non-tes biasanya formatnya berisi dimensi, indikator, jumlah butir soal
per indikator, dan nomor butir soal.
Formatnya seperti
berikut ini.
NO
|
DIMENSI
|
INDIKATOR
|
JUMLAH
SOAL
PER
INDIKATOR
|
NOMOR
SOAL
|
JUMLAH
SOAL
Dalam
penulisan soal pada instrumen non-tes, penulis butir soal harus
memperhatikan ketentuan/kaidah
penulisannya. Kaidahnya adalah
seperti berikut ini.
1.
Materi
·
Pernyataan
harus
sesuai dengan
rumusan indikator dalam
kisi-kisi.
·
Aspek yang diukur pada setiap pernyataan sudah sesuai dengan tuntutan dalam
kisi-kisi (misal untuk tes sikap: aspek kognisi, afeksi atau konasinya
dan pernyataan
positif atau negatifnya).
2.
Konstruksi
·
Pernyataan
dirumuskan dengan singkat (tidak
melebihi 20 kata) dan
jelas.
·
Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan objek yang dipersoalkan atau kalimatnya merupakan pernyataan yang diperlukan
saja.
·
Kalimatnya bebas
dari
pernyataan yang bersifat
negatif ganda.
·
Kalimatnya bebas
dari
pernyataan yang mengacu pada masa lalu.
·
Kalimatnya bebas dari
pernyataan
yang faktual
atau dapat
diinterpretasikan sebagai fakta.
·
Kalimatnya bebas dari pernyataan yang dapat diinterpretasikan lebih
dari satu cara.
·
Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin
disetujui atau dikosongkan oleh hampir semua responden.
·
Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan
secara lengkap.
·
Kalimatnya bebas dari pernyataan yang
tidak pasti seperti semua, selalu, kadang-- kadang, tidak satupun, tidak
pernah.
·
Jangan banyak mempergunakan kata hanya,
sekedar, semata-mata. Gunakanlah seperlunya.
3.
Bahasa/Budaya
·
Bahasa soal harus komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan peserta didik atau
responden.
·
Soal harus
menggunakan bahasa Indonesia
baku.
·
Soal tidak
menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
Dalam bagian
ini disajikan beberapa contoh penulisan kisi-kisi tes
dan
penulisan butir soal yang sangat sederhana. Tujuan utamanya adalah agar contoh-contoh ini mudah dipahami oleh para guru
di
sekolah. Contoh
yang akan disajikan adalah penulisan kisi-kisi
dan
butir soal untuk tes
skala sikap, tes minat belajar, tes motivasi berprestasi,
dan tes kreativitas.
1.
Tes
Skala
Sikap
NO
|
DIMENSI
|
INDIKATOR
|
NOMOR SOAL YANG
MENGUKUR
|
|||||
KOGNISI
|
AFEKSI
|
KONASI
|
||||||
+
|
-
|
+
|
-
|
+
|
-
|
|||
1.
2.
3.
4.
|
Toleransi
Kebersamaan dan
gotong royong
Rasa kesetiakawanan
dst
|
a. Mau menerima pendapat orang lain atau
tidak memaksakan
kehendak pribadi
b. Tidak
mudah tersinggung
a. Dapat bekerja
kelompok
b. Rela
berkorban untuk kepentingan umum
a. Mau
memberi dan meminta maaf
|
1
7
|
2
8
|
3
9
|
4
10
|
5
11
|
6
12
|
Contoh soalnya sebagai berikut
:
NO.
|
PERNYATAAN
|
SS
|
S
|
TS
|
STS
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Mau menerima pendapat orang lain merupakan ciri
bertoleransi.
Untuk mewujudkan cita-cita harus memaksakan kehendak
Saya suka menerima pendapat orang lain
Memilih teman di sekolah, saya utamakan mereka
yang pandai saja
Kalau saya boleh
memilih, saya akan selalu mendengarkan
usul-usul kedua orang tuaku.
Bekerja sama dengan
orang yang berbeda Suku
lebih baik dihindarkan.
……
|
Keterangan
: SS = sangat setuju, S = setuju, TS = tidak setuju, STS = sangat tidak
setuju.
2.
Tes
Minat
belajar
Kisi-kisi dan soal minat belajar sastra Indonesia
NO.
|
DIMENSI
|
INDIKATOR
|
NOMOR SOAL
|
1.
2.
3.
4.
|
Kesukaan
Ketertarikan Perhatian
Keterlibatan
|
Gairah
Inisiatif Responsif Kesegeraan Konsentrasi Ketelitian Kemauan Keuletan Kerja Keras
|
8, 13
16,
17
10, 15, 20
2,
6, 9
7, 19
3,
10
4,
5
1,
18
12, 14
|
Keterangan
: Nomor yang bergaris bawah adalah untuk pernyataan
positif
Contoh
soalnya seperti
berikut
:
NO.
|
PERNYATAAN
|
SS
|
S
|
KK
|
J
|
TP
|
1.
2.
7.
16.
20.
|
….
Saya segera mengerjakan PR
sastra sebelum datang pekerjaan yang lain.
Saya
asyik dengan
pikiran
sendiri
ketika
guru menerangkan sastra di
kelas.
Saya suka membaca buku sastra.
….
|
Keterangan
: SS = sangat sering,
S =
sering, KK = kadang-kadang, J = jarang,
TP = tidak pernah.
Perhatikan
contoh tes minat
lainnya berikut
ini.
|
TERHADAP MATA PELAJARAN
Keterangan
: SL
= selalu, SR = sering,
JR =
jarang, TP = tidak
pernah.
Keterangan
: Dari 4 kategori: skor terendah 10, skor
tertinggi 40.
33- 40 Sangat
berminat
25- 32 Berminat
17- 24 Kurang berminat
10- 16 Tidak berminat
3.
Tes
Motivasi Berprestasi
CONTOH
KISI-KISI
PENYUSUNAN INSTRUMEN VARIABEL
MOTIVASI
BERPRESTASI
|
4.
Tes
Kreativitas
KISI-KISI
TES KREATIVITAS
NO.
|
TES
|
INDIKATOR
|
NOMOR SOAL
|
1.
2.
|
VERBAL
Gambar
|
a.
Kelancaran b.
Keluwesan
c.
Keaslian
d. Keelaborasian
a.
Kelancaran b.
Keluwesan
c. Keaslian
d. Keelaborasian
|
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
|
Penskoran untuk setiap indikator di atas mempergunakan skala 0-4. Misalnya untuk
indikator “kelancaran”, skor : 4 = sangat lancar, 3 = cukup lancar, 2 = kurang lancar, 1 = tidak lancar, 0 =
tidak menjawab. Untuk indikator “keluwesan”, skor: 4 =
sangat luwes, 3 = cukup luwes, 2 = kurang luwes, 1 = tidak luwes, 0 = tidak menjawab, demikian pula
seterusnya.
5.
Tes
Stres
Belajar (menghadapi ujian)
KISI-KISI DAN SOAL TES
STRES BELAJAR
NO.
|
DIMENSI
|
INDIKATOR
|
NOMOR SOAL
|
1.
2.
3.
|
Tanggapan Psikologis
terhadap
kendala
dan tuntutan)
Tanggapan Fisik
(akibat tuntutan)
Tanggapan Persepsual
(terhadap
pencapaian)
|
a. Perasaan
cemas
b. Khawatir
c.
Takut
d. Tidak senang
e. Perasaan
terganggu f. Lepas
Kendali
a.
Rasa lelah
b. Jantung berdebar c.
Rasa sakit
d. Tekanan
darah terganggu
a. Tanggapan
dan keyakinan
|
1,2
3,4,5
6,7,8,9
10,11,12,13,14,15,16,
17,18,19,20,21,22,
23,24,25,26,27,28,29,30
31,32,33,34,
35,36,37,
38,39,40,
41,42,43,
44,45,46,47,48,49,50
|
Keterangan: nomor
soal ganjil adalah pernyataan positif, nomor soal genap adalah pernyataan negatif.
Contoh soal stres belajar.
NO
.
|
PERNYATAAN
|
SS
|
S
|
KK
|
J
|
TP
|
1.
6.
20.
36.
50.
|
Saya cemas
terhadap kemampuan saya di
sekolah. Saya takut ranking saya turun.
Saya kehilangan
nafsu
makan setiap
menghadapi tuntutan
tugas.
Jantung saya berdebar-debar
ketika sedang
menyelesaikan
tugas
…..
|
6. Teknik
Penskoran
Salah satu kegiatan dari penulisan butir soal yaitu teknik penskoran. Ada cara
sederhana
untuk menskor hasil jawaban peserta didik dari instrumen non-tes. Sebagai contoh,
tes
skala sikap di atas
telah dikerjakan oleh
salah satu peserta didik.
Nama peserta didik :
Susiana
NO.
|
PERNYATAAN
|
SS
|
S
|
TS
|
STS
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
Mau menerima pendapat orang lain merupakan ciri bertoleransi.
Untuk mewujudkan cita-cita harus
memaksakan kehendak
Saya suka menerima pendapat orang lain
Memilih teman
di sekolah, saya utamakan mereka yang pandai saja
Kalau saya boleh
memilih, saya akan selalu mendengarkan
usul-usul kedua orang tuaku.
Bekerja sama dengan
orang yang berbeda suku lebih baik dihindarkan.
……
|
X
X
|
X
|
X
|
X
X
|
Penjelasan: Dalam kisi-kisi tes, soal
nomor 1-6 hanya mewakili indikator “mau menerima pendapat orang lain” dari dimensi “toleransi” untuk topik “sikap belajar peserta didik di sekolah”.