Monday, 30 November 2015

Penyusunan Kisi- kisi dan Butir Soal



Penyusunan Kisi- kisi dan Butir Soal

Penyusunan Kisi-kisi dan Butir Soal


Penilaian pencapaian kompetensi baik formal maupun non formal sebaiknya dilakukan di dalam suasana yang menyenangkan. Hal ini bertujuan agar kemampuan yang dinilai dapat ditunjukkan dengan baik, yaitu dengan tidak membandingkan pencapaian kompetensi antar peserta didik melainkan membandingkan pencapaian kompetensi seorang peserta didik dalam periode waktu tertentu dengan yang sebelumnya.
Penilaian kompetensi membutuhkan perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan yang matang. Agar hasil yang diperoleh dari pengolahan dapat dimanfaatkan secara maksimal. Proses perencanaan dapat dilakukan dengan menentukan kompetensi yang akan diukur. Kompetensi yang akan diukur telah dikembangkan oleh tokoh-tokoh pendidikan. Tokoh-tokoh yang mengembangkan kompetensi meliputi Benjamin S. Bloom, Quellmalz, R. J. Mazano, Robert M. Gangne, David Krathwohl, Norman E. G. dan Linn dan Grouloud.
Dalam penentuan kompetensi terlebih dahulu ditentukanlah materi yang akan digunakan. Setelah menentukan materi yang digunakan, langkah selanjutnya adalah  menentukan perilaku yang akan diukur berdasarkan rumusan kompetensi baik standar kompetensi maupun kompetensi dasar yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didik di kelas. Namun, sebelum melakukan penilaian, alangkah baiknya apabila kita mengetahui pengertian penilaian terlebih dahulu.
Penilaian menurut Permendikbud No 66 tahun 2013, penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian-pencapaian kompetensi peserta didik yang mencangkup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan semester, ulangan tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah.


Penilaian pengetahuan merupakan penilaian potensi intelektual yang terdiri dari tahapan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Tahapan-tahapan pengetahuan tersebut merupakan perbaikan yang dilakukan Krathwohl terhadap taksonomi Blomm. Penilaian pengetahuan dapat dilakukan menggunakan tes tertulis, lisan, maupun penugasan.
Cangkupan penilaian pengetahuan menurut Permendikbud no 60 tahun 2013 meliputi pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural. Pengetahuan faktual merupakan pengetahuan yang berkaitan dengan termonologi atau istilah serta bagian detail tentang unsur. Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang berkaitan dengan penggolongan, katagori, teori prinsip, generalisasi, model, dan struktur. Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan mengenai alogoritma dalam melakukan sesuatu. Teknik penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan dengan tes tertulis, tes lisan,dan penugasan. Tes tertulis, lisan, dan penugasan memerlukan butir soal di dalam penggunaannya.
Terdapat langkah-langkah di dalam menyusun soal. Langkah penyusunan soal meliputi:  (1) menentukan tujuan tes, (2) menentukan kompetensi yang akan diujikan, (3) menentukan materi yang akan diujikan, (4) menetapkan penyebaran butir soal berdasarkan kompetensi, materi, dan bentuk penilaian, (5) menyusun kisi-ksi, (6) menulis butir soal, (7) memvalidasi butir soal, (8) merakit soal, (9) menyusun pedoman penskoran, (10) uji coba butir soal, (11) analisis butir soal secara kuantitatif dari data hasil empiric, dan (12) perbaikan. Terdapat penyususunan kisi-kisi di dalam uraian langkah-langkha tersebut. Kisi-kisi merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan pembuatan kisi-kisi adalah menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam memahami soal. Kisi-kisi yang baik adalah kisi-kisi dapat mewakili isi silabus atau materi yang telah diajarkan, komponen-komponennya mudah diuraikan dan dipahami, serta materi yang akan diujikan dapat dibuatkan soalnya.
Penyusunan kisi-kisi tidak dapat dilepaskan dari penyusunan indikator. Indikator yang berada di dalam kisi-kisi merupakan pedoman dalam merumuskan soal yang dikehendaki. Indikator yang baik adalah indikator yang menggunakan kata kerja operasional yang tepat, menggunakan satu kata kerja operasional untuk pilihan ganda, dan satu atau lebih untuk soal yang berbentuk uraian. Kata kerja operasional yang dapat digunakan untuk membuat indikator menurut Retno Utari adalah sebagai berikut:
Taksonomi


Setelah menentukan indikator dan kisi-kisi, tindakan berikutnya adalah menyusun butir soal. Penyusunan butir soal harus berpedoman pada kisi-kisi dna indikator yang telah dibuat serta kaidah penulisan soal baik soal uraian maupun soal pilihan ganda. Baik soal pilihan ganda maupun soal uraian mempunyai kelebihan dan kekeurangan. Kelebihan soal pilihan ganda adalah mampu menilai secara objektif dan kelebihan soal uraian adalah dapat menilai kemampuan peserta didik dalam mengoranisisr jawaban dengan menggunaka bahasa sendiri. Kekurangan soal pilihan ganda adalah sukar untuk menentukan pengecohnya sedangkan kekurangan soal uraian adalah sukar menentukan pedoman penskorannya. Nana Sudjana (2009) berpendapat kelebihan soal bentuk pilihan ganda adalah :
a.       Materi yang diujikan dapat mencangkup sebagian besar dari bahan pengajaran yang diajarkan
b.      Jawaban siswa dapat dikoreksi dengan mudah dan cepat
c.       Jawaban untuk setiap pertanyaan sudah pasti benar maupun sudah pasti salah sehingga bersifat objektif
Selain kelebihan, soal pilihan ganda juga mempunyai kelemahan. Nana Sudjana (2009) berpendapat kelemahan soal pilihan ganda adalah :
a.       Kemungkinan untuk melakukan tebakan jawaban masih cukup besar
b.      Proses berpikir siswa tidak dapat diketahui dengan nyata
Penulisan soal uraian dperlukan ketepatan dan kelengkapan. Ketepan artinya adalah materi yang ditanyakan tepat dinyatakan dalam bentuk uraian . Kelangkapan adalah kelengkapan perliku diukur yang digunakan untuk menetapkan aspek yang dinilai di dalam pedoman pesnkorannya. Berdasarkan metode penskorannya, soal uraian digolongkan ke dalam dua bentuk yaitu uraian objektif dan uraian non objektif. Bentuk uraian objektif menilai hasil jawaban yang diberikan peserta didik dengan 1, 0, maupun benar salah. Bentuk uraian non objektif merupakan soal uraian yang penskorannya sulit untuk dilakukan.
Tabel 1. Tabel Perbandingan Tes Uraian dan Pilihan Ganda
No.
Bentuk Tes
Kelebihan
Kekurangan
1
Uraian
Dapat mengetahui kemampuan peserta didik dalam menyusun jawaban dengan menggunakan bahasa mereka sendiri
Kesulitan dalam penyusunan pedoman penskorannya.
2
Mampu mengukur aspek perilaku peserta didik (kelengkapan aspek pengukuran)
Pengaruh subyektivitas penilai cukup besar
3
PG
Mampu menilai secara objektif
Sukar untuk menentukan pengecohnya
4
Materi yang diujikan dapat mencangkup sebagian besar dari bahan pengajaran yang diajarkan
Kemungkinan untuk melakukan tebakan jawaban masih cukup besar
5
Jawaban siswa dapat dikoreksi dengan mudah dan cepat
Proses berpikir siswa tidak dapat diketahui dengan nyata
Penulisan soal bentuk uraian membutuhkan kaidah-kaidah. Kaidah-kaidah yang perlu diperhatikan dalam penyusunan soal meliputi:
1.      Materi
a.       Soal harus sesuai indikator
b.      Setiap pertanyaan harus diberikan batasan jawaban yang diharapkan
c.       Materi yang ditanyakan sesuai dengan tujuan pengukuran
d.      Materi yang dintanyakan sesuai tingkat pendidikan
2.      Kontruksi
a.       Menggunakan kata tanya
b.      Ada petunjuk yang jelas
c.       Setiap soal ada pedoman penskorannya
d.      Tabel, gambar, grafik disajikan dengan jelas terbaca, dan berfungsi
3.      Bahasa
a.       Komunikatif
b.      Sesuai EYD
c.       Tidak menimbulkan penafsiaran ganda
d.      Tidak menggunakan bahasa daerah maupun bahasa tabu
e.       Tifak menyinggung perasaan perasaan peserta didik.
Penyusuan soal pilihan ganda juga menggunakan kaidah-kaidah yang perlu diperhatikan. Penyusunan soal pilihan ganda memerlukan ketelitian dan keterampilan. Hal ini mengandung arti bahwa pengecoh yang digunakan harus dibuat sedemikian rupa sehingga pengecoh tersebut dapat berfungsi. Kaidah-kaidah yang diperlukan dalam penyusunan soal pilihan ganda adalah sebagai berikut:
1.      Materi
a.       Soal harus sesuai dengan indikator
b.      Pengecoh harus berfungsi
c.       Terdapat 1 jawaban benar

2.      Kontruksi
a.       Pokok soal jelas dan tegas
b.      Pokok soal hanya pernyataan yang diperlukan saja
c.       Pokok soal jangan memberi petunjuk ke jawban yang benar
d.      Tidak boleh terdapat arti ganda
e.       Jawaban harus logis dan homogeny
f.       Panjang jawaban harus relatif sama
g.      Tidak boleh mengandung pernyatan semua benar maupun semua salah
h.      Jawaban berbetuk angka dan waktu harus disusun secara berurutan
i.        Gambar, grafik, tabel harus berfungsi dan jelas
j.        Pokok soal tidak boleh mengandung kata yang mengungkapkan ketidakpastian
k.      Butir soal jangan bergantung pada jawaban sebelumnya
3.      Bahasa
a.         Sesuai dengan EYD
b.         Bahasa harus komunikatif
c.         Letakkan kata pada pokok soal
Pilihan ganda yang baik mempunyai beberapa bagian. Nana Sudjana (2009) berpendapat bahwa soal pilihan ganda terdiri dari :
a.         Stem merupakan pertanyaan atau pernyataan yang berisi permasalahan yang akan dinyatakan
b.         Option merupakan sejumlah pilihan atau alternative jawaban
c.         Kunci merupakan jawaban yang benar atau yang paling tepat
d.        Distraktor merupakan jawaban-jawaban lain selain kunci jawaban
Format Kisi-kisi penulisan soal terdiri dari jenis sekolah, maple, kurikulum, alokasi waktu, jumlah soal, bentuk soal, penyusun, KI, KD, kelas/semester, materi pokok, indikator soal, dan nomor soal. Adapun contoh soal pilihan ganda dan uraian adalah sebagai berikut.
Contoh soal pilihan ganda.
  1. Berikut ini adalah besaran fisis yang berlaku pada gerak melingkar beraturan adalah….
            A. Percepatan sudut
            B. Posisi sudut
            C. Kecepatan sudut akhir
            D. Percepatan tangensial
Contoh soal uraian bebas.
Jelaskan hubungan antara kecepatan sudut dan kecepatan linear dalam gerak melingkar dengan menggunakan kalimat anda sendiri.
Contoh soal uraian objektif.
Seorang menyediakan 1 kg emas murni untuk dibuatkan sebuah perhiasan. Setelah jadi diperoleh perhiasan yang massanya juga 1 kg. Jelaskan bagaimana cara menguji apakah perhiasan tersebut terbuat dari emas murni atau tidak
Pelaksaan penilaian pengetahuan dapat dilakukan sebagai penilaian proses, ujian tengah semester, maupun ujian semester. Penilaian pengetahuan terdiri atas nilai proses, uts, dan uas. Cara penskorannya adalah sebagai berikut:
Pembobotan 2:1:1 (NP: NUTS: NUAS) = 4
NIlai ulangan harian 1,2, dan 3 = 60,75, 65
Nilai tugas 1, 2, dan 3, = 75, 70, 80,
Rata-rata nilai proses 70, 8
NUTS = 75
NUAS = 65
Nilai yang diperoleh berdasarkan data di atas adalah
=(2 x 70,8)+(1x75)+(1x65):4
=281,6:4
=70,4
Nilai rapor 70,4:100 x 4=2,82 =baik .

Refrensi:
Dadan Rosana.(2015). Evaluasi Pembelajaran Sains.
Mundilarto. (2010). Penilaian Hasil Belajar Fisika. Yogyakarta: UNY
Nana Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.





No comments:

Post a Comment

RAMADHAN PRODUKTIF DI KAMPUS

RAMADHAN PRODUKTIF DI KAMPUS, Cerita Kegiatan Bulan Ramadhan di Kampus Uny Saipuddin Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta ...