Thursday 11 December 2014

MENGKAJI KURIKULUM 2013 SKL-KI-KD-INDIKATOR- SILABUS

MENGKAJI KURIKULUM 2013

SKL-KI-KD-INDIKATOR- SILABUS
MAKALAH
Oleh : Saipuddin, S.Pd

A.  Pendahuluan
1.    Pengantar
Pendidikan nasional kita masih menghadapi berbagai macam persoalan. Persoalan itu memang tidak akan pernah selesai sebab substansi yang ditransformasikan selama proses pendidikan dan pembelajaran selalu berada di bawah tekanan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemajuan masyarakat. Salah satu persoalan pendidikan kita yang masih menonjol saat ini adalah adanya kurikulum yang silih berganti dan terlalu membebani anak tanpa ada arah pengembangan yang betul-betul diimplementasikan sesuai dengan perubahan yang diinginkan pada kurikulum tersebut.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah pada perbaikan sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena dianggap belum sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga perlu adanya revitalisasi kurikulum. Usaha tersebut mesti dilakukan demi menciptakan generasi masa depan berkarakter, yang memahami jati diri bangsanya dan menciptakan anak yang unggul, mampu bersaing di dunia internasional.
Berkaitan dengan perubahan kurikulum, berbagai pihak menganalisis dan melihat perlunya diterapkan kurikulum berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter (competency and character besed curriculum), yang dapat membekali peserta didik dengan berbagai sikap dan kemampuan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan teknologi. Dalam kerangka inilah, perlunya pengembangan Kurikulum 2013, untuk menghadapi berbagai masalah dan tantangan masa depan yang semakin lama semakin umit dan kompleks.
Melalui pengembangan kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi , diharapkan bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat dan masyarakatnya memiliki nilai tambah dan nilai jual yang dapat ditawarkan kepada orang lain dan bangsa lain di dunia. Dengan demikian, kita dapat bersaing, bersanding, bahkan bertanding dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan global.

Dalam usaha mewujudkan implementasi kurikulum, guru dituntut secara professional merancang pembelajaran efektif dan bermakna, mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan pembelajarn yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukkan kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan yang semuanya tertuang dalam perangkat-perangkat pembelajaran.
2.    Tujuan
a.       Mengetahui gambaran umum pengembangan dan pelaksanaan kurikulum 2013.
b.      Mengetahui isi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) kurikulum 2013.
c.       Mengetahui Kompetensi Inti dalam pembelajaran dengan kurikulum 2013.
d.      Mengetahui Kompetensi Dasar dalam pembelajaran dengan kurikulum 2013.
e.       Mengetahui Indikator dan Silabus dalam pembelajaran dengan kurikulum 2013.

B.  Pegembangan Kurikulum 2013
Kurikulum menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 19 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006. Penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum 2004 dan KTSP 2006 dengan kurikulum 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1
Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Masalah
No
KBK 2004
KTSP 2006
Kurikulum 2013
1.
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi.
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan
2.
Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran.
Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran
3.
Pemisahan anatar mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan.
Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
4.
Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran.
Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.
5.
Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah.
Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas).
Sumber: Materi Uji Publik Kurikulum 2013

  Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi dan karakter (competency and character based curriculum). Kurikulm berbasis kompetensi merupakan kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses, maupun penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran serta penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan. Sementara itu, kurikulum berbasis karakter merupakan kurikulum yang dirancang untuk mengarahkan pembentukkan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Dengan demikian, melalui pengembangan dan pelaksanaan kurikulum 2013, diharapkan keseimbangan antara soft skills dan hard skills peserta didik dapat tercapai sehingga peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

C.  Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kurikulum 2013
Standar Kompetensi Lulusan merupakan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan kelulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama Pengembangan Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian Pendidikan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan. Secara garis besar ketentuan tentang standar kompetensi lulusan dideskripsikan sebagai berikut:
1.      Merupakan konstruksi yang holistik.
2.      Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
3.      Standar kompetensi lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau mata kuliah.
4.      Standar kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
5.      Terintegrasi secara vertikal maupun horisontal.
Isi standar kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk jenjang pendidikan SD, SMP, SMA/SMK, dan Perguruan Tinggi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2
Standar Kompetensi Lulusan - Domain Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan
Domain
SD
SMP
SMA/SMK
DIKTI-SARJANA
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap 
Orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
Di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
Orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
Dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
Orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
Serta  dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
Orang beriman, berakhlak mulia, mandiri, kreatif, bertanggung jawab , berbudaya, dan  berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
Serta berkontribusi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara  termasuk berperan dalam pergaulan dunia dengan menjunjung tinggi penegakan hukum..
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan
Faktual dan konseptual dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Memiliki pengetahuan
Faktual, konseptual dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.  
Memiliki pengetahuan
Prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian.
Memiliki pengetahuan
Prosedural dan metakognitif dalam konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan khusus serta mendalam dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait  dg fenomena dan kejadian yang mencakup penyebab, alternatif solusi, kendala dan  solusi akhir.
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret terkait dengan yang  ditugaskan kepadanya (sesuai dengan  apa yang dipelajari di sekolah yang  ditugaskan kepadanya)
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret terkait dengan yang dipelajari di sekolah (sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber lainnya yang sama dalam sudut pandang /teori).  
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah (dari berbagai sumber berbeda dalam informasi dan sudut pandang/teori   yang dipelajarinya di sekolah, masyarakat, dan belajar mandiri)
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif, kreatif dan inovatif dalam ranah abstrak dan konkret terkait dengan pengembangan diri sesuai dengan  bakat, minat, dan kemampuannya serta mampu memberikan petunjuk  dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan/ atau kelompok


D.  Kompetensi Inti Dalam Pembelajaran dengan Kurikulum 2013
Berdasarkan PP No. 32 Tahun 2013, kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan pengembangan kompetensi dasar.
Kompetensi inti yang dimaksud mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan.
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, kompetensi inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal kompetensi dasar. Organisasi vertikal kompetensi dasar adalah keterkaitan antara konten kompetensi dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari peserta didik. Sementara itu, organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten kompetensi dasar satu mata pelajaran dengan konten kompetensi dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi inti yang terdiri dari empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi inti 2), pengetahuan (kompetensi inti 3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi inti 4) menjadi acuan dari kompetensi dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integaratif. Contoh penurunan kompetensi inti dari SKL dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3
Contoh Penurunan Kompetensi Inti dari SKL untuk SMA Kelas X
Standar Kompetensi Lulusan
Kompetensi Inti SMA Kelas X
Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggungjawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dapat menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Menghayati dan menamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan  dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban  terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
Memahami, menerapkan, menganalisis  pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri [sesuai dengan bakat dan minatnya].
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret  dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yang dipelajari di sekolah  secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

E.  Kompetensi Dasar dalam Pembelajaran dengan Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Oleh karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
Contoh penurunan kompetensi dasar dari kompetensi inti dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4
Contoh Penurunan Kompetensi Dasar dari Kompetensi Inti Fisika SMA Kelas X
Kompetensi Inti Kelas X
Kompetensi Dasar Fisika SMA Kelas X
1.      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1  Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
1.2  Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan air sebagai unsur utama kehidupan dengan karakteristik yang memungkinkan bagi makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang

2.      Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.1  Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
2.2  Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
3.      Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
3.1  Memahami konsep besaran fisika dan pengukurannya
3.2  Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus
3.3  Menganalisis besaran fisika pada gerak melingkar dengan laju konstan dan penerapannya dalam teknologi
3.4  Mendeskripsikan sifat elastisitas bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
3.5  Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
3.6  Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada berbagai kasus nyata
3.7  Mendeskripsikan cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa.
4.      Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
4.1  Menggunakan peralatan dan teknik yang tepat dalam melakukan pengamatan dan pengukuran besaran fisika untuk suatu penyelidikan ilmiah
4.2  Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus beraturan (GLB) dan tidak beraturan (GLBB)
4.3  Melakukan percobaan untuk menyelidiki hubungan antara gaya, massa, dan percepatan pada gerak lurus
4.4  Merancang dan membuat suatu peralatan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan
4.5  Menyelidiki sifat elastisitas suatu bahan melalui percobaan
4.6  Menyajikan rancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasan pada cermin dan lensa
4.7  Melakukan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas dan konduktivitas kalor.

F.   Indikator dan Silabus dalam Pembelajaran dengan Kurikulum 2013
1.      Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur, mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah. Indikator juga digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/ diobservasi. Prinsip pengembangan indikator adalah sesuai dengan kepentingan (urgensi), kesinambungan (kontinuitas), kesesuaian (relevansi), dan kontekstual.
Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, perilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten.
2.      Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup Kompetensi inti, Kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus tidak dikembangkan oleh guru, tetapi sudah disiapkan oleh tim pengembang kurikulum, baik di tingkat pusat maupun wilayah. Pengembangan silabus untuk setiap bidang studi dilakukan oleh tim pengembang kurikulum yang mencakup berbagai jenis lembaga pendidikan, dengan berbagai kegiatan sebagai berikut:
a.       Mengidentifikasi dan menentukan jenis-jenis kompetensi dan tujuan setiap bidang studi.
b.      Mengembangkan kompetensi dan pokok-pokok bahasan, serta mengelompokkannya sesuai dengan ranah pengetahuan, pemahaman, kemampuan (keterampilan), nilai, dan sikap.
c.       Mengembangkan indikator untuk setiap kompetensi serta kriteria pencapaian.
Contoh silabus dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

G. Penutup
Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran dan pembentukkan kompetensi serta karakter peserta didik. Revitalisasi dan penekanan karakter dalam pengembangan kurikulum 2013 diharapkan dapat menyiapkan SDM yang berkualitas, sehingga masyarakat dan bangsa Indonesia dapat menjawab berbagai masalah dan tantangan yang semakin rumit dan kompleks. Hal ini penting, sebab dalam era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berlangsung begitu pesat, dan tingginya mobilitas manusia karena jarak ruang dan waktu menjadi sangat relatif.
Implementasi kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi harus melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk komponen-komponen yang ada dalam system pendidikan itu sendiri. Komponen-komponen tersebut antara lain kurikulum, rencana pembelajaran, proses pembelajaran, mekanisme penilaian, kualitas hubungan, pengelolaan pembelajaran, pengelolaan sekolah/madrasah, pelaksanaan pengembangan diri peserta didik, pemberdayaan sarana dan prasarana, pembiayaan, serta etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah/madrasah.
Dengan terlibatnya secara aktif semua komponen dalam sistem pendidikan, diharapkan keberhasilan pengimplementasian kurikulum 2013 dapat tercapai. Dengan iklim pendidikan yang demikian, diharapkan pula mampu melahirkan calon-calon penerus pembangunan masa depan yang sabar, kompeten, mandiri, kritis, rasional, cerdas, kreatif, dan siap menghadapi barbagai macam tantangan dengan tetap bertawakal terhadap sang penciptanya.


Daftar Pustaka

Kementrian Pendidikan Nasional (2010). Rencana Strategis Pendidikan Nasional 2010-2014.
Jakarta: Kemendiknas.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2012). Bahan Uji publik Kurikulum 2013. Jakarta:
Kemendikbud.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Desain Induk Kurikulum 2013. Jakarta:
Kemendikbud.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Draft Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.
Mulyasa, E (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.


2 comments:

  1. Terimakasih, referensi ini sangat membantu. Akan lebih membantu lagi apabila menyantumkan ciri-ciri dari SKL, KI dan KD. Semoga artikel-artikel selanjutnya lebih berkualitas lagi.

    ReplyDelete

RAMADHAN PRODUKTIF DI KAMPUS

RAMADHAN PRODUKTIF DI KAMPUS, Cerita Kegiatan Bulan Ramadhan di Kampus Uny Saipuddin Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta ...