ALAT ELEKTROMAGNETISASI
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Jika fisika dipandang sebagai ilmu
yang bersifat empirik, maka pembelajaran fisika sebisa mungkin dimulai dengan
melibatkan pengamatan gejala atau fenomena alam yang berkaitan dengan materi
pembelajaran fisika yang akan diajarkan, disamping juga harus memperhatikan
hakekat fisika sebagai produk, proses dan sikap. Persoalannya adalah, apa yang
harus disiapkan dalam mengembangkan
pembelajaran fisika yang sesuai dengan struktur keilmuan, pola pikir, dan
hakekat fisika? jawabannya sangat banyak, tetapi pada umumnya pengembangan
pembelajaran fisika mencakup pengembangan-pengembangan indikator, materi pembelajaran fisika,
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) fisika, media (presentasi) pembelajaran
fisika, alat peraga untuk pembelajaran fisika, dan evaluasi pembelajaran
fisika.
1.2.
Tujuan
Adapun tujuan
dari pembuatan alat praktikum ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan teori-teori
fisika secara kuantitatif terutama konsep kelistrikan dan kemagnetan sehingga
lebih mudah untuk dipahami oleh siswa.
1.3.
Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari pembuatan alat ini yaitu
untuk memudahkan guru untuk menyampaikan materi terkait dengan konsep
kemagnetan dan membantu siswa dalam memahami konsep kemagnetan tersebut.
BAB II
DESAIN ALAT DAN LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN ALAT
2.1. Desain Alat
2.2. Alat dan Bahan
Ø Bahan-bahan yang dibutuhkan
adalah sebagi berikut ini:
a. Seutas kawat tunggal berisolasi sepanjang kurang lebih 150 cm
b. Satu capit buaya hitam dan satu capit
buaya merah
c.
Karton duplek kurang lebih 8 cm x 10 cm untuk membuat pipa
d.
Sebuah paku kayu yang panjangnya
10 cm
e.
Sebuah paku beton yang panjangnya
10 cm
f.
Paku-paku kecil secukupnya
g.
Plat logam
h.
Satu baterai 1,5 volt
i.
Multiplek 9 mm
j. Karet gelang
k. Celotape, dan
l. Ampelas nomor nol
m. Paku uril kecil
n. Timah solder
Ø Alat yang dibutuhkan untuk
membuatnya adalah seperti yang dikemukakan berikut ini.
a. Gergaji triplek
b. Pahat kayu 0,5 cm
c. Palu karet
d. Palu logam
e. Gunting kaleng
f. Tang pengelupas kabel
g. Solder
h. Obeng minus
2.3.
Langkah-langkah Pembuatan
Ø Urutan pekerjaan
membuatnya adalah seperti yang dikemukakan berikut ini.
a.
Ujung kabel dikelupas
isolasinya lebih kurang 0,5 cm.
b.
Karton digulung menjadi
pipa dan dicelotape bagian luarnya.
c.
Multiplek dipotong,
dilubangi dan diampelas sesuai gambar
rancangan.
d.
Plat logam digunting
dan dibentuk untuk dudukan kutub-kutub baterai.
e.
Kabel dililitkan pada
pipa karton dengan lilitan yang rapat menjadi
sebuah kumparan.
f.
Kedua ujung kumparan
diberi celotape.
g.
Batang statif dipasang
pada alas statif.
h.
Dudukan kutub-kutub
baterai dipaku pada triplek alas dudukan baterai.
i.
Capit buaya di pasang
pada kedua ujung kawat kumparan.
j.
Pipa karton dan
kumparannya dipasang pada batang statif dengan karet gelang.
k.
Paku kayu dimasukkan
vertikal dari atas ke pipa kumparan pada statif.
l.
Baterai dipasang pada
dudukan baterai.
m.
Beberapa paku kecil disimpan
di atas alas statif tepat di bawah paku kayu.
BAB III
PRINSIP KERJA ALAT
3.3. Cara Kerja
Alat
Alat ini akan menunjukkan
tentang konsep listrik dan magnet yang mudah dipahami oleh siswa. Bahwa
timbulnya gaya magnet karena disebabkan oleh gaya listrik. Hal ini
ditunjukkan ketika sebuah baterai yang memiliki sumber listrik yang dialirkan
ke sebuah paku besar yang telah dililit dengan kawat melalui kabel penghantar maka paku besar yang dialiri
arus listrik tersebut akan menimbulkan gaya
magnet, ini ditandai dengan tertariknya paku kecil yang berada disekitarnya.
a.
Mencari besarnya
induksi magnet (Hukum Biot Savart)
No.
|
Kuat Arus (i)
|
Panjang Kawat
(l)
|
Jarak (r)
|
Sudut (ө)
|
Konstanta
|
Induksi Magnet
(dB)
|
1.
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
Formulasi
Biot Savart: dB = k.i.l sin ө / r2
b.
Mencari besarnya
induksi pada Solenoida
No.
|
Kuat Arus (i)
|
Panjang Kawat (l)
|
Jumlah Lilitan (N)
|
Induksi Magnet (B)
|
1.
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
Besar
Induksi magnet di pusat kumparan solenoida:
B
= µO. i. N/ l
Besar
Induksi magnet di ujung kumparan solenoida:
B
= µO. i. N/ 2l
No comments:
Post a Comment