Saturday, 13 December 2014

SHARED DAN WEBBED

ANALISIS KOMPETENSI KURIKULUM 2013
DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU
 TIPE
SHARED DAN WEBBED
Oleh: Saipuddin, S.Pd


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Tantangan di abad 21 menuntut pendidikan sains yang lebih efektif dan relevan tidak hanya pada saintis tetapi juga bidang ilmu lainnya. Salah satu bidang sains yang dianggap sangat penting keterkaitannya dengan bidang lainnya dalah fisika. Berdasarkan ringkasan dari IUPAP yang menjelaskan bahwa “fisika adalah (1) pengetahuan yang dapat menginspirasi generasi muda guna memperluas pengetahuannya tentang alam, (2) menghasilkan pengetahuan dasar yang diperlukan pada teknologi masa depan yang dapat menjadi mesin penggerak ekonomi dunia, (3) merupakan element yang penting dalam bidang ilmu lainnya seperti kimia, biologi, teknik, dan komputer sains, dan (4)  memperluas dan meningkatkan pemahaman tentang bidang ilmu lain, seperti kebumian, pertanian, lingkungan, biologi, kosmologi, dan astrofisika yang substansinya sangat penting untuk kemaslahatan masyarakat umum.
Pentingnya tuntutan keterkaitan sains terutama fisika dengan bidang ilmu lain membuat persaingan di segala aspek kehidupan semakin kompleks. Peserta didik diharapkan mempunyai berbagai kompetensi yang bermanfaat sebagai dasar terbentuknya sumber daya manusia yang kompetitif. Untuk mencapai keterkaitan dalam pembelajaran sains dengan pembelajaran lainnya, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat memadukan pembelajaran sains dengan pembelajaran di bidang lainnya. Salah satu model pembelajan yang cocok adalah model pembelajaran Terpadu.
Pembelajaran terpadu merupakan suatu aplikasi salah satu strategi pembelajaran berdasarkan pendekatan kurikulum terpadu yang bertujuan untuk menciptakan atau membuat proses pembelajaran secara relevan dan bermakna bagi anak (Atkinson, 1989: 9 dalam Ahmad). Pembelajaran terpadu juga dibagi menjadi beberapa model pembelajaran  sebagaimana yang dikemukakan oleh Fogarty (1991: 61-65) yaitu sebanyak sepuluh model. Kesepuluh model pembelajaran terpadu tersebut adalah: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10) networked.
Makalah ini akan membahas pembelajaran terpadu model shared (model terbagi) dan model webbed (jaring laba-laba) pada pembelajaran kurikulum 2013 yang disesuaikan  dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran IPA dan Fisika di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi (PT)
Model shared adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggabungkan dua mata pelajaran dengan memfokuskan pada konsep, sikap, dan ketrampilan yang sama. Penggabungan antara konsep pelajaran, keterampilan dan sikap yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dipayungi dalam satu tema, sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.
Sedangkan Model webbed merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai dasar pembelajaran. Model pembelajaran ini memadukan multi disiplin ilmu atau berbagai mata pelajaran yang diikat oleh satu tema (Fogarty, 1991). Model ini dikenal sebagai model tematik di Indonesia.

B.      Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang dibuat untuk menjadi arah dalam penulisan ini, yaitu:
1.      Apa yang dimaksud dengan Model Shared?
2.      Apa yang dimaksud dengan Model Webbed?
3.      Bagaimana penerapan model Shared dalam kurikulum 2013 pada pembelajaran IPA dan fisika berdasarkan Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti yang ingin dicapai?
4.      Bagaimana penerapan model Webbed dalam kurikulum 2013 pada pembelajaran IPA dan fisika berdasarkan Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti yang ingin dicapai?

C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah:
1.      Mengetahui pengertian model Shared.
2.       Mengetahui pengertian tentang model Webbed .
3.      Mengetahui penerapan model shared dalam kurikulum 2013 pada pembelajaran IPA dan fisika berdasarkan Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti yang ingin dicapai.
4.      Mengetahui penerapan model webbed dalam kurikulum 2013 pada pembelajaran IPA dan fisika berdasarkan Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti yang ingin dicapai.



BAB II
PEMBAHASAN
MODEL SHARED, WEBBED, DAN PENERAPANNYA PADA KURIKULUM 2013

A.     Bersama Model
  1. Pengertian
Pembelajaran model terbagi (shared) adalah salah satu model pembelajaran terpadu yang merupakan gabungan atau keterpaduan antara dua mata pelajaran akibat adanya “overlapping” (tumpang tindih) konsep atau ide. Dalam disiplin komplementer tersebut, perencanaan bersama atau pengajarannya menciptakan satu titik fokus pada konsep, keterampilan, serta sikap.
     


Gambar 1. Gambar 1
Pemikiran dasar penerapan model terbagi dalam pembelajaran adalah adanya sejumlah KD yang mengandung konsep saling beririsan/tumpang tindih, sehingga bila dibelajarkan secara terpisah-pisah menjadi tidak efisien. Konsep-konsep semacam ini memerlukan pembelajaran dengan model shared sehingga dapat menjadi kesatuan yang utuh.
Model pembelajaran terpadu tipe shared didasarkan pada ide-ide pembagian yang berasal dari dalam ilmu tersebut. Untuk menggunakan model pembelajaran ini,  guru perlu mempelajari dua ilmu berdasarkan hubungan konsep, sikap, dan ketrampilan yang sama. (Fogarty, 1991). Penggabungan antara konsep pelajaran, keterampilan, dan sikap yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dipayungi dalam satu tema, sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Contohnya pada mata pelajaran IPA di SMP, guru merencanakan unit-unit ilmu pengetahuan  tentang kenampakan permukaan bumi dan pada mata pelajaran IPS tentang kenampakan alam dan pelestariannya. Kedua mata pelajaran tersebut di padukan menjadi satu unit konsep besar yaitu bumi dan alam sekitar, sehingga guru kelas dapat menggabungkan kedua kurikulum dan pembelajarannya. Dengan demikian, kedua pokok bahasan tersebut dapat diajarkan secara bersamaan,dengan ketentuan tema utamanya dapat menaungi ide-ide pokok dari kedua mata pelajaran tersebut, terutama sikap dan keterampilan.
Kelebihan model terbagi dalam proses pembelajaran, di antaranya: (a) Melalui penggabungan disiplin ilmu serupa yang saling tumpang tindih akan memungkinkan peserta didik mempelajari konsep yang lebih dalam. (b) Peserta didik menjadi lebih mudah melakukan transfer ilmu secara mendalam. (c) Guru dapat meletakkan kegiatan mereka bersama untuk menciptakan blok waktu yang lebih besar dalam meningkatkan pengalaman belajar peserta didik. (d) Meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. (e) Peserta didik lebih bersemangat belajar karena merasa lebih akrab dengan guru, sehingga lebih berani untuk mengemukakan pendapat dan bertanya.
Sementara itu, beberapa kekurangan model shared yang harus diperhatikan guru dalam proses pembelajaran adalah: (a) Antar dua disiplin ilmu memerlukan komitmen pasangan untuk bekerjasama dalam fase awal sebab untuk menemukan konsep kurikulum yang tumpang tindih secara nyata diperlukan dialog dan percakapan yang mendalam. (b) Pembelajaran terpadu model shared bukan merupakan satu-satunya pendekatan yang paling tepat sebagai upaya meningkatkan kreativitas belajar siswa, sebab model pembelajaran terpadu harus disesuaikan dengan kondisi yang ada.
  1. Karakteristik Model Shared
Model pembelajaran tipe shared mempunyai beberapa karakteristik yang menjadi ciri khas pembelajaran terpadu di antaranya sebagai berikut;
a.       Memadukan dua disiplin ilmu yang memiliki konsep, sikap, dan ketrampilan yang sama.
b.      Memiliki disiplin komplementer.
  1. Langkah-langkah Penerapan Model Shared pada Pembelajaran Kurikulum 2013
Langkah-langkah untuk membuat rancangan pembelajaran terpadu dengan model shared pada pembelajaran kurikulum 2013 yaitu:
a.       Mempelajari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada pedoman Kurikulum 2013 untuk setiap bidang ilmu yang berbeda.
b.      Menentukan konsep yang saling tumpang tindih dari dua disiplin ilmu yang berbeda.
c.       Menentukan tema terkait konsep yang telah ditentukan di mana mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang ingin dicapai.
d.      Mengembangkan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran berdasarkan tema yang telah ditentukan.
e.       Menentukan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada indikator yang akan dicapai.
f.       Membuat peta konsep model shared  sebagai gambaran umum tema yang akan dipelajari di mana memuat kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
g.      Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dari tema tersebut.

B.      Model berselaput
1.      Pengertian Model Webbed
Menurut Fogarty (1991) model webbed adalah suatu pola belajar mengajar dalam pembelajaran terpadu yang menggunakan topik atau tema untuk memadukan dan mengaitkan beberapa konsep yang saling terkait menjadi satu paket pembelajaran. Tema sentral dapat diambil dari kehidupan sehari-hari yang menarik dan menantang kehidupan siswa untuk memicu minat belajarnya, cakupannya harus luas dan memberi bekal bagi siswa untuk belajar lebih lanjut.
 Kelebihan model webbed adalah: (a) penyeleksian tema dapat ditentukan sesuai dengan minat anak agar termotivasi untuk belajar, (b) lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman mengajar, (c) lebih mudah dalam perencanaannya, (d) pendekatan tematik dapat memotivasi anak, dan (e) dapat memberikan kemudahan bagi siswa dalam melihat kegiatan-kegiatan yang saling terkait. Sedangkan kelemahannya: (a) sulitnya penyeleksian tema sehingga ada kecenderungan untuk merumuskan tema yang dangkal dan (b) guru lebih terpusat pada kegiatan daripada pengembangan konsep. .
Pembelajaran terpadu akan terjadi antara lain jika kejadian yang wajar atau eksplorasi suatu topik merupakan inti dalam pengembangan kurikulum. Dengan berperan secara aktif di dalam eksplorasi tersebut siswa akan mempelajari materi ajar dan proses belajar melalui beberapa bidang studi dalam waktu yang bersamaan.
Penentuan tema menurut Hadisubroto (2000) ada tiga pilihan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi: (1) tema sudah ditentukan guru pada tahap perencanaan kemudian dikembangkan dalam sub-sub tema, (2) tema ditentukan bersama-sama antara guru dan siswa, dan (3), tema ditentukan oleh siswa. Pada pengembangan perangkat pembelajaran terpadu model Webbed ini, cara penentuan tema yang dipilih yaitu tema sudah ditentukan guru pada tahap perencanaan kemudiandi kembangkan dalam sub-sub tema. Contoh peta konsep model webbed ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 2. Peta konsep model webbed dengan tema “ Pernapasan Manusia”

Materi pernafasan manusia sebagai materi pokok dikaitkan dengan materi tekanan udara pada pelajaran fisika, materi fungsi pernafasan pada pelajaran biologi, materi unsur senyawa pada mata pelajaran kimia, dan materi manusia ciptaan Allah pada mata pelajaran agama.
2.      Karakteristik Model Webbed
Model pembelajaran webbed memiliki beberapa karakteristik yaitu:
a.       Berpusat pada siswa
Pendekatan ini lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu dengan menberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakuakan aktivitas belajar.
b.       Memberikan pengalaman langsung
Dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata/konkrit sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c.       Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas
Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
d.      Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini deperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.
e.       Bersifat Fleksibel
Guru dapat mengkaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain, bahkan mengkaitkan mata pelajaran dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan sekolah dimana meraka berada.
f.       Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa.
g.      Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan
3.      Langkah-langkah  Penerapan Model Webbed Pada Pembelajaran Kurikulum 2013
Langkah untuk membuat rancangan pembelajaran terpadu dengan model Webbed Pada Kurikulum 2013 yaitu:
a.       Mempelajari kompetensi inti dan kompetensi dasar pada pedoman kurikulum 2013 setiap bidang ilmu yang berbeda.
b.      Mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya.
c.       Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang pengembangan melalui tema dan subtema.
d.      Menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan mengacu pada indikator yang akan dicapai dan subtema yang dipilih.
e.       Menyusun peta konsep model webbed sebagai gambaran umum tema yang akan dipelajari.
f.       Menyusun rencana kegiatan pembelajaran harian dan mingguan.

C.    Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk menerapan model Shared dan Webbed pada pembelajaran Kurikulum 2013  adalah menganalisis Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada pelajaran IPA di SMP dan Fisika di SMA. 
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar.
Kompetensi inti terdiri dari empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi inti 2), pengetahuan (kompetensi inti 3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi inti 4) menjadi acuan dari kompetensi dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integaratif.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Pedoman KI dan KD dari Kementrian Pendidikan dan kebudayaan untuk mata pelajaran IPA pada satuan pendidikan SMP dapat dilihat pada Tabel 1  dan untuk mata pelajaran Fisika pada satuan pendidikan SMA pada Tabel 2.


Tabel 1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPA di SMP Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Fisika di SMA


























































































No comments:

Post a Comment

RAMADHAN PRODUKTIF DI KAMPUS

RAMADHAN PRODUKTIF DI KAMPUS, Cerita Kegiatan Bulan Ramadhan di Kampus Uny Saipuddin Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta ...